Kitab wijaya adalah kitab perjalanan spirtual saya yang saya abadikan melalui blog.. agar kelak anak cucu saya bisa membaca sejarah perjalanan spiritual saya ,,
Senin tgl 9 Januari pagi di kamar kos saya meditasi dengan di iringi musik YouTube dari channel Song Of Nusantara.. kalo gak salah judulnya Mantra Buda Zen.. musiknya adalah mantra Budha yang di aransemen ulang menggunakan music digital sehingga memunculkan bit musik yang enak di dengar dan di ikuti..
Musik mantra Budha ini yang aku gunakan untuk mengiringi ritme nafas meditasi dan tak lama saya sudah masuk ke alam lain.. saya melihat matahari baru merekah langit masih berwarna ungu dan sinar matahari berwarna merah.. pemandangan matahari terbit. Di depan cahaya itu ada bayangan raksasa sedang berjalan pelan.. aku seakan seukuran kumbang di bandingan raksasa tersebut. Dan makin mendekat makin jelas sosok raksasa tersebut. Raksasa tersebut adalah Batara Wisnu.. Batara Wisnu turun ketika matahari terbit di bulan Januari 2024..
Saya belum tau pesan apa yang dapat di ambil dari penglihatan seperti itu
Hari ini tgl 6 Januari 2024 hari Sabtu saya mengagendakan melukat ke
Tirta empul dindaerah tampak Siring bersama teman saya Tyo megatama, Tyo
temen saya waktu kerja di base sendevisi dia devisi story board artis
sedangan saya devisi 3d generalist..lama tak bertemu , tauntau di
pertemukan kembali sama alam, kita sering ketemu membahas perjalan
spiritual,.. dan akhirnya nyambung.. kembali ke cerita sebelumnya , saya
membuat janji berangkat ke Tirta empul jam 10 berangkat dari kos dan
makan dulu dikosan karena saya kebetulan masak sayur bayem ikan goreng
dan sambel trasi..
setelah selesai makan kita persiapan dulu.. yang saya bawa ialah ,
dupa, korek, baju ganti, dan Jarit .. kita berangkat jam 11 lewat Ahmad
Yani, di perjalanan sangat sepi dan lancar , tetapi cuaca sangat dingin
dan mendung, tidak lama kemudian hujan turun perlahan mulai dari
gerimis kecil hingga lebat , hujan lebat tepat jam set 12 siang dan pas
juga ada acara ngaben penduduk setempat . . Saya rasa alam lagi melihat
dan berbelasungkawa pada kepergian masyarakat setempat tersebut.. selagi
berteduh dan menunggu hujan reda, saya membakar dupa kecil yang menyala
hanya 15 menit an.. dupa saya pegang sambil menunggu reda.. 5 menit
kemudian hujan reda dan kita kembali melanjutkan perjalanan.. perjalanan
sangat tenang, sejuk dan sepi, seakan Ubud serasa kampung halamanku
sendiri.. serasa pulang kerumah... Di perjalanan saya melihat kios keris
di pinggir jalan dan saya berhenti untuk melihat lihat koleksinya..
yang jual ternyata embah yang tengah hamil 7 bulanan,.. bliau sangat
ramah.. dan bercerita kalo suaminya adalah penari tradisional Bali..
banyak keris tari di sini, dan kebanyakan keris di kios keris ini buatan
Madura namun warangkanya warangka Bali.. ada 2 pusaka yang bikin saya
tertarik , pertama tongkat jalan untuk kaum brahmana.. tongkat berwarna
coklat ke orange dengan hiasan Kuningan dan ukiran lembu di atasnya..
saya mencoba memegang dan memakainya serasa kewibawaan saya tumbuh.. aku
sendiri merasa sepuh ketika memegang tongkat ini.. dan di didik untuk
pelan dalam berjalan dan bertutur kata . Satu lagi keris lawas atau
sepuh yang menggantung di tembok kios keris, embaknya bilang ini tidak
di jual, tapi aku ijin bolehkah saya melihat kerisnya.. ternyata di
perbolehkan, dan disuruh mengambil sendiri . Saya di ambilkan kursi dan
naik ke kursi dari akar kayu jati dan berusaha mengambil ternyata gak
bisa karena di paku sekeliling.. embaknya ternyata mau bantuin dan
mengambilkan.. ternyata bisa.. seperti biasa saya sebelum membuka keris
meminta ijin, dan membuka warangka sangat perlahan dengan menghadap ke
atas.. ternyata sepuh.. saya merasakan energynya .. keris ini dari
Karangasem dan era kerajaan.. tiba tiba embaknya bercerita ketika
mendapatkan keris ini.. ada orang dari karang asem mau menukar keris
sepuh dengan 2 keris baru.. dan kemudian di setujui.. saya sendiri
merasa cocok sama keris Karangasem tersebut dan memberanikan diri untuk
bertanya, kalo boleh tau keris Niki di jual berapa nggih kalo misal di
jual . Embak tersebut senyum dan menjawab.. maaf mas tapi ini tidak di
jual untuk menjaga kios ini... Lalu mbaknya bertanya mas nya bisa
merasakan ya.. saya menjawab .. kebetulan bisa mbak atas ijin Tuhan
semesta alam... Lama ngobrol kemudian saya di berikan kartu nama kios
tersebut dan berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke Tirta empul.
Masih dengan cuaca teduh dan mendung kamu melanjutkan perjalanan..
sampailah kita di cagar budaya Tirta empul wilayah istana presiden
Soekarno jaman dulu.. sampai di parkiran atas saya dan Tyo berganti
busana menggunakan ikat kepala sedangkan Tyo menggunakan blangkon, untuk
bawahan saya membawa Jarit berwarna hitam , sedangkan Tyo menggunakan
Jarit batik...
ini Foto Saya dan Tyo di depan pohon tua tempat memohon ijin
leluhur dan seluruh ciptaannya yang menjaga gerbang Tirta empul.. saya
memberikan canang 4. 2 untuk saya dan dua untuk Tyo.. 2 canang
dihaturkan di gerbang pura tersebut.. dan 2 lagi dindalam pure untuk
sembahnyang atau memohon ijin dan mengutarakan tujuan kita sowan ke
cagar budaya leluhur kita.. lama saya dan Tyo bermeditasi di dalam
sampai sampai yang di tunggu datang, sosok naga putih besar datang dan
menanyakan tujuan kita.. saya Jawab tujuan kita semoga mendapat
kelimpahan berkah , keberuntungan dan kebahagiaan dari Tuhan semesta
alam .. lalu embah naga tersebut memberikan berkahnya dengan
menyemburkan embun putih ke tubuh saya, Tyo dan orang yang berdoa di
samping saya.. selang beberapa menit ada sosok bapak mangku juga datang
dan memberikan cipratan air ke saya , Tyo dan yang sembahnya..
Setelah
selesai prosesi pemberkatan leluhur saya melanjutkan menuju pemandian
Tirta empul. Disana saya menyewa loker seharga 15.000 rupiah..kemudian
saya ganti busana untuk mandi, saya menggunakan kaos pengen panjang dari
limangatustaun dengan gambar sablon di belakang Ratu Samudra. Bawahnya
saya menggunakan Jarit kas Tuban..
Sebelum melukat saya berdoa pada Tuhan alam dan seluruh ciptaanya di depan pemandian..
dindepan pemandian sudah di sediakan meja untuk menaruh sesaji atau canang, bukan untuk menaruh barang pribadi ..
Selesai
berdoa saya dan Tyo masuk ke pemandian didalam sangat ramai mengantri
melukat di pancorannya, warga lokal dan bule banyak di sana.. bule dari
Korea, India, arab , Australia, Japan . Dan masih banyak lagi.. di
Pancoran pertama saya berdoa . Terimakasih Tuhan saya telah di ijinkan
melukat di Tirta empul ini..semoga Tuhan melimpahkan berkah, kemulyaan,
keberuntungan dan kebahagiaan pada hamba.. lalu saya membasuh muka
dengan air suci tersebut 3x lalu meminum 3x dan merasakan pancuran di
atas kepala .. disini sangat banyak pancurannya.. 2 dua pancoran yang
tidak boleh di gunakan karena 2 pancoran tersebut bertujuan untuk ranah
keluarga yang di tinggalkan.. atau ada keluarga yang meninggal.
Di
Komal tersebut banyak ikat ikat besar bernenag di dalamnya., dan saya
coba melihat air bening tersebut ada juga Koin uang yang sengaja di
cemplungin di dalam mungkin dengan harapan doa dan keinginannya
terkabul.
Kirankira 45 menit saya melukat di Tirta empul
karena mengantri ke pancorannya...setelah selesai saya kembali ke loker
dan Menganti pakean kering
Dan mulai jalan jalan menikmati alam dan cagar budaya peninggalan kerajaan tampaksiring
kalo ketirta empul saya selalu rindu pada pohon tua itu. Saya
seperti merasakan kehadiran kakek dari pohon tersebut yang menyapa saya
sebagai cucunya.. dan pasti saya selalu foto sama bliau
Hari ini adalah Hari raya SiwaRatri dimana hari penghapusan dosa bagi
yang begadang sampai pagi . Dalam arti begadang namun Samadi atau olah
rasa
Sepulang kantor jam 8 malam mampir ke pasar untuk membeli canang seharga 5000 untuk keperluan acara hari raya siwaratri
dengan 5000 saya mendapat 6 canang mungkin karena penjualnya mau pulang dan mau menghabiskan stok bunga
ibuk penjual di bantu suaminya untuk mempersiapkan Bunga menjadi canang .
Setelah
sampai kos saya beres beres kamar lalu mandi. Dan bersiap memakai
busana sesuai style saya mode spiritual yaitu memakai saten atau penutup
perut sampai kaki berwarna hitam, kemudian baju kemeja berwarna hitam,.
Cincin akik kyai macan putih, oh iya cincin saya ada motif kepala
mahkluk Lo..
Kemudia pake udeng warna coklat , udeng ini saya beli 10 tahun lalu waktu masih berkuliah di malang .
persiapan sudah lengkap tinggal berdoa pada Tuhan semesta alam
semoga mendapat berkah dari mewarat alam dan seluruh ciptaannya melalui
panjatan doa tulus.
canang sudah siap dupa juga sudah kemudia memberikan saya atau energynpada canang juga siap..
Tak lama saya bergegas menghaturkan canang ke altar doa saya. Tempat pusaka..
Selanjutnya saya berjalan keluar
kos miwanda house menuju pure yang terletak di tepi sungai desa.. disana
saya meletakkan canang dan berdoa. Ternyata di dalam pure ada bapak
bapak yang lagi sembahnyang.. kemudian saya juga ikut sembahnyang
meditasi di luar puree. Lagi lagi di tengah meditasi saya di datangi
ular putih besar , dan raksasa dan macan loreng.. macan loreng dan
raksasa duduk disamping saya mungkin ikut meditasi ..saya merasa
meditasi disana membuat Sukma saya keluar dan berkenalan leluhur
disana.. jadi komunikasi antar Sukma terjadi tanpa sepengetahuan saya
dan badan fisik..
Setelah selesai saya menuju kembali kekos
miwanda house dan menghaturkan canang ke sanggah di bawah dan sanggah di
atas.. di atas saya berdoa untuk keselamatan orang orang berjiwa baik
dan semoga bumi baik baik saja.. meditasi sebentar kemudian balik ke
kamar untuk berganti pakean biasa ..
Nyantai bentar kemudian saya masak nasi goreng. Karena lapar dan nasi di magic com berair mending saya masak .
Sisa
lauk tadi singang berupa sambel goreng kentang dan ati. Lalu tumis
buncis juga sudah berbau . Lalu lauk tersebut saya panasin lagi..
Sambil
manasin saya membuat bumbu nasi goreng yaitu. Cabe 8. Bawang putih 3,
bawang merah 1 besar ,trasi sedikit kemudian kemiri..saya uleg hampir
halus kemudian saya goreng setengah matang dan harum, nasi juga sudah
masuk penggoreng, lalu aduk aduk sampai merata.. tinggal saya tambahin
bumbu penyedap rasa , yaitu : micin, garam, Royco. Kecap sedikit, saus
cabe. Dan minyak wijen sedikit.. aduk aduk pake api besar dan Mateng..
Nasi goreng + sambel goreng ati dan buncis siap...
Tak lupa ngambil air minum dengan gelas besar .
Sebelum
makan saya berdoa terlebih dahulu terimakasih atas makanannya semoga
makanan ini bermanfaat bagi Sukma jiwa dan raga saya.. dan terimakasih
yang telah berkorban untuk membantu kelangsungan hidup saya menjadi
makanan lezat di atas piring putih ini .
Selesai makan saya
mandi lagi karena badan bau asap masakan.. setelah mandi saya bakar dupa
di depan kos persiapan begadang sampai jam 4 atau 3 pagi
depan kamar kos saya langsung langit luas. Jadi nyaman untuk menyepi dan menenangkan jiwa batin dan pikiran.