keris pertama saya yang berdapur kalawijen.. kala adalah waktu wijen adalah sendirian, jadi yang memegang keris kalawijen seorang itu berada di fase melalang buana sendirian untuk mencari jatidirinya
cerita mendapatakan keris ini bermula saya mau membuatkan warangka tombak korowelang peninggalan embah joyoradji di pasar besar malang,, motor saya tiba tiba berhenti di toko barang antik pinggir pasar besar, kemudian saya merasa ada yang unik di toko itu, dan mampirlah saya,, penjualnya menawarin 2 keris satunya kolowijen satunya megantara , dan kedua keris ini berbeda aurannya, kolowijen mempunyai aura yang lembut layaknya perempuan, kalo megantoro mempunyai aura panas, seperti pernah kena darah,, jadi saya pilih yang ini sengan mahar 700 ribu kalo nggak salah ..