Halaman

Senin, 12 September 2022

Interaksi dengan diri yang ada di dalam

 tanggal 12 senin bulan september tahun 2022 Jam 4 Pagi ,Denpasar Bali

 Jam 4 Pagi saya terbangun karena kedinginan. saya duduk dan membuka tirai jendela, diluar masih sangat gelap.. tiba tiba ada dorongan untuk meditasi subuh,, semua sarana aku siapkan seperti meja kecil, dupa,, tempat dupa dari kuningan, lampu LED dan sebilah Tombak penjaga era majapahit - Tuban , tombak itu bertipe daun bambu, atau sering di sebut ron pring , berpamor slewah satu sisi gelap satu sisinya lagi ada pamor , slewah sendiri dibuat para empu bertujuan yang memegang pusaka ini terhindar dari malapetaka, dan bahaya,, maka dari itu pusaka berpamor slewah identik dengan pusaka penjaga,,

tak lama mempersiapkan sarana meditasi , saya membuka pintu kamar kos ,  ternyata langitnya sudah agak terang kemerahan .



saya berbegas ke palinggih yang biasanya di gunakan umat hinddu untuk sembahhyang ..
Dupa sudah saya nyalakan,, saya panjatkan Puji Syukur kepada Tuhan atas rahmat , ilmu pengetahuan  dan rejeki yang telah di limpahkan pada saya, teman , sodara , keluarga dan seluruh ciptaannya,. kemudian tak lupa memohon apunan dosa untuk saya pribadi dan orang orang saya cintai , beserta para leluhur leluhur saya,
setelah memanjatkan doa kepada Tuhan Ynag Maha Esa , saya mengambil posisi Meditasi dengan kaki dilipat lalu kedua tangan terbuka di atas paha ,, perlahan memejamkan mata dengan di iringi Dzikir menyebut Kebesaran Tuhan,, semakin dalam saya masuk ke dalam alam bawah sadar . sampai raga terasa ringan, dan saya sendiri tak bisa merasakan tangan kaki saya,, yang tersisa hanya kesadaran, kemudia saya melihat sebuah lapangan kering tak ada rumput disana hanya tanah pecah karena kepanasan, cuman di sana serasa suasana subuh langit masih biru dengan bertabur bintang ,, tanahnya pun bercahaya biru mungkin kena pantulan dari sinar bulan,. di kejahuan saya melihat cahaya membentuk badan manusia duduk bersila , di sekeliling tubuh bercahaya itu memancar sebuah energy cahaya yang naik hingga menembus langit.. saya dengan santun membungkuk mendekati dan mengucap,, " ngapunten panjenengan sinten nggih" maaf anda siapa ya' cahaya itu menjawah tanpa berucap,, aku yo Gustimu..nanging aku tercipta saking percikan yang maha agung,, , aku ada di dalam dirimu,, kapanpun kamu butuh sesuatu , mungkin sebuah jawaban , atau untuk  memecahkan sebuah masalah agar tenang dan berkecukupan  mengarungi kehidupan,, tanyalah di dalam dirimu,, aku akan menuntunmu,, dengan syarat aku dan kamu haru selalu terhubung ,, sarana penghubung yang sangat mudah ialah Berdzikir menyebut Asmo Gusti kang akaryo jagad,,

setelah mengucap itu kemudian saya tersadar dari meditasi saya dan membuka mata ternyata langit sudah cerah waktu menunjukan jam 7 pagi,, 
ini perjalanan spiritual saya, dan setiap mahkluk mempunyai cerita sendiri dalam mengarungi perjalanan spiritualnya bertemu sang pencipta ... wijaya 2022


5 maret 2025

Tiba tiba saya di DM Sonya di Ig setalah sekian lama tak pernah kabar kabar, Sonya adalah teman saya waktu masih seneng senengnya spiritual ...